Bwinqq Dominoqq Terpercaya - Gunung api Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumut, saat ini masih terus-menerus meletus. Dalam dua hari pertama 2018, gunung ini juga sudah diperkirakan tujuh kali erupsi.
"Dari catatan kita di awal 2018 ini juga sudah kurang lebih tujuh kali terjadi erupsi. Pada 1 Januari kemarin erupsi tertinggi itu sekitar 2,8 Km," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung Armen Putra, Selasa (2/1).
Hari ini hingga sampai dengan sore, tercatat tiga kali terjadi erupsi. Erupsi pertama pada pukul 06.27 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter. Selanjutnya erupsi juga terjadi pada pukul 08.49 WIB dengan tinggi kolom abu 1.500. Lalu pada pukul 14.34 WIB, erupsi juga kembali terjadi lagi, kolom abu tidak teramati, namun disertai dengan guguran lava sejauh 2.000 meter ke Selatan.
Letusan pada awal tahun ini juga sudah memperpanjang catatan erupsi di Gunung Sinabung. Gunung api ini juga sudah ribuan kali erupsi. Sejak 2013 hingga sampai akhir September 2017, erupsi tercatat 2.314 kali.
Berdasarkan dengan catatan pos pemantau, erupsi tertinggi terjadi pada 2013. Saat itu tinggi kolom abu mencapai 11 kilometer.
Hingga saat ini status Gunung Sinabung masih saja berada di level IV atau awas. Masyarakat dan juga para pengunjung diingatkan untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta juga di dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung. Masyarakat yang berada di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Sinabung pun diminta untuk lebih mewaspadai ancaman lahar dingin.
Aktivitas Gunung Sinabung secara langsung juga telah mengambil korban jiwa sebanyak 28 orang. Para korban terpapar awan panas atau lahar.
Keaktifan Gunung Sinabung sebelumnya juga tidak tercatat sejak tahun 1600-an. Setelah ratusan tahun, letusan pertama terjadi pada tanggal 27 Agustus 2010. Erupsi hanya berlangsung hingga sampai dengan September.
Tiga tahun kemudian, pada September 2013, Gunung Sinabung kembali lagi erupsi dan juga menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi hingga sampai dengan saat ini. Sejak 2 Juni 2015, status gunung ini juga sudah dinaikkan ke level IV atau awas.
"Dari catatan kita di awal 2018 ini juga sudah kurang lebih tujuh kali terjadi erupsi. Pada 1 Januari kemarin erupsi tertinggi itu sekitar 2,8 Km," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung Armen Putra, Selasa (2/1).
Hari ini hingga sampai dengan sore, tercatat tiga kali terjadi erupsi. Erupsi pertama pada pukul 06.27 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter. Selanjutnya erupsi juga terjadi pada pukul 08.49 WIB dengan tinggi kolom abu 1.500. Lalu pada pukul 14.34 WIB, erupsi juga kembali terjadi lagi, kolom abu tidak teramati, namun disertai dengan guguran lava sejauh 2.000 meter ke Selatan.
Letusan pada awal tahun ini juga sudah memperpanjang catatan erupsi di Gunung Sinabung. Gunung api ini juga sudah ribuan kali erupsi. Sejak 2013 hingga sampai akhir September 2017, erupsi tercatat 2.314 kali.
Berdasarkan dengan catatan pos pemantau, erupsi tertinggi terjadi pada 2013. Saat itu tinggi kolom abu mencapai 11 kilometer.
Hingga saat ini status Gunung Sinabung masih saja berada di level IV atau awas. Masyarakat dan juga para pengunjung diingatkan untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta juga di dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung. Masyarakat yang berada di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Sinabung pun diminta untuk lebih mewaspadai ancaman lahar dingin.
Aktivitas Gunung Sinabung secara langsung juga telah mengambil korban jiwa sebanyak 28 orang. Para korban terpapar awan panas atau lahar.
Keaktifan Gunung Sinabung sebelumnya juga tidak tercatat sejak tahun 1600-an. Setelah ratusan tahun, letusan pertama terjadi pada tanggal 27 Agustus 2010. Erupsi hanya berlangsung hingga sampai dengan September.
Tiga tahun kemudian, pada September 2013, Gunung Sinabung kembali lagi erupsi dan juga menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi hingga sampai dengan saat ini. Sejak 2 Juni 2015, status gunung ini juga sudah dinaikkan ke level IV atau awas.
0 komentar:
Posting Komentar