f Masyarakat Diharapkan Beri Kenyamanan Wisatawan di Danau Toba ~ christie

Senin, 02 Mei 2016

Masyarakat Diharapkan Beri Kenyamanan Wisatawan di Danau Toba


Danau Toba Prapat-Masyarakat Samosir diharapkan ikut menciptakan kenyamanan bagi wisatawan mancanegara yang mengunjungi Danau Toba. ”Ketenangan bagi tamu-tamu dari luar negeri itu, merupakan persyaratan bagi keberhasilan pengelolaan Danau Toba sebagai objek wisata terkenal di dunia,” kata Sosiolog Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Badaruddin di Medan, Senin lalu.

Kesuksesan pengelolaan Danau Toba tersebut, bukan hanya karena tersedianya cukup banyak penginapan atau hotel, pembangunan jalan tol Medan-Parapat dan penambahan wilayah wisata, tetapi juga dukungan dari masyarakat setempat.

Kesungguhan masyarakat juga sangat berperan untuk memajukan objek wisata Danau Toba yang merupakan kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Utara dan salah satu 10 destinasi utama di Tanah Air,” ujar Pedastaren. Dia menjelaskan, jika masyarakat yang berada di kawasan Danau Toba tidak menghormati wisatawan asing yang berkunjung ke lokasi tersebut, maka citra pariwisata di Indonesia akan semakin jelek.


Apalagi, Danau Toba ini akan dijadikan sebagai “Monaco” di Asia, dan hal ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat di Sumatera Utara (Sumut).

Bahkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman saat ini terus bekerja keras untuk mewujudkan Danau Toba itu menjadi tujuan wisata internasional. ”Masyarakat Samosir juga harus mendukung apa yang telah diprogramkan pemerintah pusat tersebut,” ucapnya.

Badaruddin menambahkan, dalam menyukseskan Danau Toba sebagai kunjungan wisata, masyarakat harus bersikap sopan, ramah, senyum terhadap tamu-tamu yang datang dari berbagai negara.

Kemudian, para pedagang buah-buahan dan jangan ada yang sampai membohongi wisatawan tersebut, karena hal ini akan merusak citra Danau Toba sebagai “Monaco” di Asia Tenggara.

Oleh karena itu, katanya, kesadaran masyarakat sangat diharapkan untuk membangun nama baik Danau Toba, dan hal ini harus tetap dipertahankan, serta jangan sampai tercemar.

Keberadaan masyarakat Samosir sangat diharapkan untuk memajukan dan membangun Danau Toba yang hampir tertinggal selama 40 tahun lebih, serta tidak tidak ada perobahan,” kata Dekan Fakultas Ilmus Sosial dan Ilmu Politik USU.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menargetkan pada 2019 kawasan pariwisata Danau Toba akan nyaman dikunjungi wisatawan. “2019 Danau Toba bersih dan enak dikunjungi,” kata Tenaga Ahli Menteri Bidang Pembangunan Regional Kemenko Kemaritiman Bambang Susanto Priohadi dalam diskusi di Jakarta.

Bambang menjelaskan, pihaknya menyiapkan sembilan langkah pengembangan pariwisata Danau Toba, di antaranya perpanjangan landasan Bandara Sibisa, pembangunan “tourist resort”, pembangunan tol Medan-Parapat, pendalaman Tano Ponggol, dan pembersihan Danau Toba.


Langkah selanjutnya yakni penambahan wilayah wisata Danau Toba seluas 500 hektare untuk “eco-tourism”, penyesuaian Perpres 81/2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Danau Toba, penggalakkan kampanye “bersih senyum” ke warga sekitar, serta promosi sejarah terbentuknya Danau Toba.

0 komentar:

Posting Komentar